WAJAH NUSANTARA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan, sukses menggelar debat publik perdana calon bupati dan wakil bupati pada Pemilihan Serentak Tahun 2024.
Debat antar tiga pasangan calon (paslon) yang digelar di Hotel Novotel Palembang itu berlangsung sengit, Selasa 29 Oktober 2024.
Ketiga paslon saling adu visi dan visi, serta unjuk program masing-masing.
Dari ketiga paslon itu, pasangan Devi Suhartoni dan Junius Wahyudi (Devi-Yudi) dinilai paling menguasai panggung debat.
“Acaranya di Palembang, tapi kami di Muratara nobar, kalau kami melihat Devi-Yudi paling menguasai panggung debat,” ujar tokoh masyarakat, Muhammad Najjah dibincangi WajahNusantara.co.id.
Dia pribadi mengaku belum memiliki pilihan atau dukungan pada Pilkada Musi Rawas Utara tahun 2024 ini.
Namun setelah menonton debat perdana secara keseluruhan, pilihannya untuk mencoblos pada 27 November 2024 nanti mulai terarah.
Najjah juga memuji KPU Kabupaten Musi Rawas Utara yang telah sukses menggelar debat perdana tersebut.
“Nanti saya juga mau nonton debat kedua, arah pilihan sudah ada ini, semoga debat kedua nanti semakin meyakinkan pilihan saya,” katanya.
Senada diungkapkan Saidil Hasan, tokoh masyarakat ini juga mengakui pasangan Devi-Yudi paling menguasai panggung debat perdana tersebut.
Kandidat nomor urut 2 itu dinilai lebih unggul dari dua paslon lainnya yaini Syarif Hidayat-Gusti Rohmani dan Firsa-Efriyansyah.
“Menurut saya paling unggul itu nomor urut dua, Devi Yudi, program-programnya langsung menyentuh masyarakat, tinggal melanjutkan saja,” katanya.
Warga lainnya, Rustam Effendi menambahkan debat harusnya menjadi panggung untuk mengeksplor visi misi dan program serta strateginya.
“Debat itu memang merupakan panggung bagi pasangan calon untuk menyampaikan visi misi dan program, serta strategi pencapaiannya,” kata dia.
Rustam memberikan apresiasi kepada paslon yang tidak menyerang secara personal.
“Panggung debat seyogyanya memang untuk saling menguji dan membedah visi misi serta program masing-masing,” katanya. (*)