WAJAH NUSANTARA – Usaha dan semangat Tampu Bolon Suvardi menggeluti dunia karya seni sastra puisi sejak lama ternyata tidak sia-sia.
Buku karya pria kelahiran Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan (Sumsel) itu akhirnya terbit tahun ini.
Hal itu berkat fasilitasi dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Puisi-puisinya yang kental dengan aroma lokalitas kampung halaman akhirnya terbit dalam bunga rampai tunggalnya.
Tak tanggung-tanggung, buku yang berjudul “Ziarah Tanah Beselang” ini memuat 100 puisi.
Vardi sapaan akrabnya mengatakan buku tersebut sangat penting bagi proses kreativitasnya.
“Buku ini sangat penting bagi proses kreatif saya,” katanya.
“Buku puisi tunggal bagi seorang penyair adalah ‘ijazah’ yang mewisudanya sebagai penyair yang sebenarnya,” sambung Vardi.

Dia mengaku bangga karena bukunya mendapat apresiasi dari dua penulis kawakan tanah air yakni Helvy Tiana Rosa dan Gol A Gong.
Helvy memuji kepandaian Vardi memproduksi drama.
“Ada drama di antara taburan rahasia dalam puisi-puisi Vardi,” katanya seperti tertulis di sampul belakang.
Sementara Gong menyebut lokalitas yang Vardi tawarkan kaya nilai universal.
“Puisi-puisi Suvardi membuat kita tahu bahwa Melayu adalah bukan sekadar rima, tapi juga nostalgia bagi siapa saja,” pujinya, bersandingan dengan endorsment Helvy.
Editor in chief Benny Institute selaku penerbit, Seven mengatakan buku ini sudah semestinya mendapatkan apresiasi berbagai pihak.
Terutama dinas yang mengurusi pendidikan, kebudayaan, pariwisata, dan perpustakaan di kampung halaman penulis.
“Membeli buku ini dan merayakannya dalam acara yang khusus adalah hal yang harus dilakukan,” kata Seven.
Sebagai informasi, buku ini sudah bisa didapatkan di Toko Buku Benny Institute melalui akun media sosialnya. (*)